Rabu, 24 Maret 2010

Sekilas Tentang Paus Yohanes XXIII, Pelindung SMP Yoannes XXIII Semarang

Paus Yohanes XXIII, nama lahir Angelo Giuseppe Roncalli (lahir di Sotto il Monte, Italia, 25 November 1881 - meninggal di Istana Apostolik, Vatikan, 3 Juni 1963 pada umur 81 tahun), adalah Paus Gereja Katolik Roma sejak 28 Oktober 1958 hingga 3 Juni 1963. Ia sering disebut "Paus Yohanes Yang Baik" dan juga dihargai oleh orang Anglikan dan Protestan berkat jasanya untuk menyatukan gereja yang pecah.

Ketika diangkat sebagai Paus, Roncalli telah berumur 77 tahun dan sama sekali tidak diunggulkan selama konklaf. Dengan umurnya yang sudah lanjut, Roncalli dianggap hanya akan memerintah dalam waktu yang singkat, oleh karenanya pada masa itu sering dianggap hanya sekedar paus antara saja.

Namun demikian, kepemimpinan Paus Yohanes XXIII ternyata banyak mengejutkan Gereja Katolik dan dunia pada umumnya. Di antaranya adalah dihimpunkannya Konsili Vatikan II yang menghasilkan reformasi atas doktrin-doktrin Gereja Katolik dan ditingkatkannya rekonsiliasi antar umat beragama, suatu hal yang pada waktu itu tidak terbayangkan muncul dari kekuasaan tertinggi Tahta Suci.

Walaupun masa pemerintahannya hanya singkat saja (sekitar 5 tahun lamanya), Paus Yohanes XXIII dianggap sebagai salah satu Paus terbesar yang pernah ada dalam sejarah Gereja Katolik.

Yohanes XXIII
Nama lahir Angelo Giuseppe Roncalli
Mulai menjabat 28 Oktober 1958
Sampai 3 Juni 1963
Pendahulu Pius XII
Pengganti Paulus VI
Lahir 25 November 1881
Sotto il Monte, Italia
Wafat 3 Juni 1963 (umur 81)
Istana Apostolik, Vatikan
Paus bernama Yohanes lainnya

1. Awal hidup

Angelo Roncalli dilahirkan pada 25 November 1881, di Sotto il Monte, sebuah kota kecil di Provinsi Bergamo, Italia. Dia anak dari Giovanni Battista Roncalli dan istrinya Marianna Giulia Mazzolla. Dia merupakan anak ke-4 dari 14 bersaudara, keluarganya bekerja sebagai buruh tani.

Pada 1904, Roncalli diordinasi sebagai pastur di Gereja Santa Maria di Monte Santo.

Pada 1905, Giacomo Radini-Tedeschi, uskup Bergamo yang baru, menunjuk Roncalli sebagai sekretarisnya. Roncalli bekerja untuk Radini-Tedeschi sampai kematian uskup tersebut pada 1914.

Pada PD I, Roncalli ditarik ke Royal Italian Army sebagai sersan, melayani sebagai tim medis dan sebagai 'chaplain'.

Pada 1921, Paus Benediktus XV menunjuknya sebagai presiden Society for the Propagation of the Faith. Pada 1925 Paus Pius XI menunjuknya sebagai nuncio ke Bulgaria.

Pada 1935 dia dijadikan nuncio ke Turki dan Yunani. Roncalli menggunakan kantornya untuk menolong orang Yahudi dan menyelamatkan ribuan pengungsi di Eropa. Pada 1944, pada PDII, Paus Pius XII menujuk dia sebagai Apostolik Nuncio ke Paris, Prancis.

Pada 1953 dia diangkat sebagai Patriark Venisia, dan diangkat menjadi Kardinal.